Budidaya Tanaman Jagung
BudidayaJagung merupakan salah satu tanaman pangan biji-bijian dari kelompok rumput-rumputan. Jagung mempunyai nama ilmiah Zea Mays. Budi daya jagung dilakukan karena di Indonesia. Jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Bahkan di beberapa wilayah, misalnya di Madura, Jagung sudah dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Berdasarkan hal tersebut, budi daya jagung memiliki prospek , usah ayang menjanjikan. Bagaimanakah cara pembudidayakan tanaman jagung ini?. Lakukan kegiatan berikut supaya anda mempunyai gambaran jelas tentang budidaya tanaman jagung ini.
Persiapan Budidaya Tanaman Jagung
Persiapan yang harus dilakukan untukmembudidayakan tanaman jagung meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, dan pupuk.
Pembibitan
Bibit jagung merupakan biji yang tersimpan didalam tongkolnya. Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka biji yang digunakan untuk bibit harus baik.
Tahapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan benih adalah penyiapan benih dan pemindahan benih.
Penyiapan Benih
Hal – Hal yang harus dilakukan pada saat meilih
bibit yaitu sebagai berikut :
- Pilihlah beberapa tanaman jagung yang besar, barisan biji lurus dan tidak terserang oleh hama dan penyakit.
- Petiklah tongkol jagung tersebut setelah melawan fase matang fisiologi. Ciri – cirri matang fisiologi yaitu bijinya sudah mengeras dan sebagian besar daunnya sudah menguning.
- Kupaslah tongkol tersebut dan keringkan sampai benar – benar kering.
- Apabila benih tidak langsung ditanam, bungkuslah tongkol tersebut dan simpan ditempat yang kering.
- Jika langsung digunakan sebagai benih, ambilah biji yang letaknya ditengah tongkol tersebut. Biji tersebut merupakan benih yang baik karena memiliki daya tumbuh lebih dari 90%.
Pemindahan Benih
Beberapa perlakuan pada tahapan ini adalah sebagai berikut :
- Mencampur benih dengan fungisida untuk mencegah serangan jamur. Salah satu jenis fungsinya yang dapat digunakan yaitu Benlate.
- Memasukkan kedalam lubang penanaman benih, biji jagung bersama – sama dengan insektis butiran dan sistemik, misalnya Furadan 3G untuk mencegah serangan lalat bibit dan, agrotis.
Penyiapan lahan Kebun
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk penyiapan lahan kebun adalah sebagai berikut:
- Membalikan tanah dan memecahkan bongkahan tanah supaya diperoleh tanah yang gambar untuk memperbaiki aerasi.
- Mencangkul tanah yang akan ditanam sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan.
- Untuk tanah yang keras, memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Tanah harus dicangkul dibajak, kemudian dihaluskan dan diratakan.
Pembukaan lahan
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk pembukaan lahan adalah sebagai berikut:
- Bersihkan lahan dari sisa – sisa tanaman sebelumnya. Jika sisa tanaman sebelum jumlahnya tersebut disebarkan pada lahan itu.
- Cangkul/Bajak tanah ayng akan dijadikan lahan untuk menanam benih jagung tersebut .
Pembuatan Drainase
Hal yang harus dilakukan adalah membuat saluran drainase setiap 3 cm disepanjang barisan yang drainasenya jelek.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan pada lahan yang pH tanahnya kurangn dari 15 (bersifat asam). Jumlah kapur yang digunakan sekitar 300 kg/ha per muslim tanam atau antara 1-3 ton setiap 2 – 3 tahun dengan cara disebar pada barisan tanaman.
Pupuk
Pemupukan dilakukan jika tanah yang digunakan sebagai lahan untuk menanam bibit jagung untuk unsure hara utuk pertumbuhan tanaman tidak mencukupi kadar atau dosis pupuk yang dibutuhkan tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan diberikan secara bertahap, Namun dmeikian, dosis yang dianjurkan , rata – rataadalah 200-300 kg/ha untuk urea, 75-100 kg/ha nuntuk TSP, dan 50-100 kg/ha untuk KCI.
Tahapan Pemupukannya meliputi pemupukan dasar, susulan I, dan susulan IIpemupukan dasar dilakukan pada saat penanaman benih dengan dosis 1/3 bagian pupuk urea dan 1 bagian pupuk TSP, dimasukan di parit kiri dan kanan lubang tanaman sedalam 15 cm, lalu ditutup oleh tanah. SUsulan 1 dilakukan apda saat tanaman berumur 30 hari dengan dosis 1/3 bagian pupuk urea dan 1/3 bagian pupuk KCI, dimasukan di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm, lalu ditutup oleh tanah. Sedangkan susulan II dilakukan pada saat tanaman berumur 45 thari dengan dosis 1/3 bagian pupuk urea.
Senantiasa santun dalam memberikan komenter serta bijak sesuai norma yang berlaku